Tolak Peluru: Sejarah, Gaya dan Lapangan tolak peluru materi kelas X
Tolak Peluru: Merupakan Salah satu cabang atletik yang masuk pada bagian tolak. Cabang ini mulai dikenal di Yunani sejak abad petengahan dan mulai diikutkan pada Olimpiade pada tahun 1896.
TOLAK PELURU
Tolak peluru, atau dalam istilah aslinya, Bresnahan (1956:343) menulis tolak peluru dengan sebutan “Shot Put” merupakan salah satu cabang atletik yang berupa gerakan menolakan (bukan melempar) Peluru atau “Metal Ball” dengan jarak sejauh mungkin. ‘Peluru” atau “Metal Ball” ini memiliki ukuran sesuangguhnya seberat 7,26 kg untuk putra dan 4,0 kg untuk atlet putri. Sedangkan untuk ukuran siswa SMA/SMK, berat peluru diperkecil menjadi ukuran 4,0 untuk siswa putra dan ukuran 2,0 kg untuk siswi putri.
Untuk mendapatkan pengesahan dari wasit, atau supaya hasil tolakan seorang atlet diakui untuk diukur, atlet tolak peluru harus melakukan tolakan di dalam lingkaran lapangan tolak peluru yang berdiameter 2.135m. Selain itu, atlet juga dilarang keluar lapangan tolak peluru sebelum peluru jatuh di lantai. Peraturan lainnya adalah, “peluru” hasil tolakan harus jatuh di sector jatuh peluru, yakni pada garis yang ditarik dari sudut tengah lingkaran lapangan tolak peluru sebesar 35 derajat. Pada pertandingan yang sesungguhnya, seorang atlet diberikan kesempatan sebanyak 4 sampai 6 kali kesempatan dengan cara mengambil jarak yang terbaik (best effort).
1. Sejarah Tolak peluru
Memang tidak ada catatan sejarah yang mendata secara pasti riwayat dari cabang atletik tentang tolak peluru ini. Akan tetapi, dalam situs resminya, IAAF (International Amateur Athletic Federation) yaitu Federasi Atletik Internasional mencatatkan bahwa pada awalnya adalah para warga Yunani telah menjadikan melempar batu sebagai salah satu olahraga di zaman itu. Kemudian disebutkan juga dalam catatan tersebut, bahwa para tentara telah menjadikan olahraga Tolak Peluru ini sebagai salah satu jenis latihan mereka pada abad pertengahan.
Secara resmi, IAAF mencatat bahwa olahraga Tolak Peluru resmi menjadi salah satu cabang yang diikutkan dalam Hightland Games di Skotlandia yang bentuk olahraganya berupa menolakan sesuatu yang bundar (besi/Baja) yang memiliki ukuran tertentu yang ditolakan dari belakang garis. Kejuaraan Tolak Peluru Laki-Laki kemudian selalu menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan sejak Olimpiade 1896, sedangkan untuk kategori wanita mulai diikutkan mulai olimpiade tahun 1948.
2. Lapangan Tolak Peluru
Lapangan tolak peluru berbentuk bulat. Dia memiliki diameter sepanjang 2,135m. pada ujung lingkaran, terdapat garis yang menyudut sebesar 35 derajat. Di samping lingkaran terdapat garis sepanjang 75 cm pada bagian kiri dan kanan lapangan. Berikut adalah ukuran lapangan beserta gambar lapangan tolak peluru yang sesungguhnya :
Gambar Ukuran Lapangan Tolak Peluru
Gambar Lapangan Tolak Peluru yang Sesungguhnya
3. Peluru/ Metal Ball
Peluru yang biasa digunakan di Indonesia adalah sama dengan peluru yang digunakan di luar negeri. Hal ini karena, IAAF telah membuat standar baku untuk ukuran peluru yang digunakan dalam kompetisi resmi, baik loka, Nasional maupun Internasional.
Peratutan tersebut meliputi, bentuk, bahan dasar sampai pada diameter dan berat peluru. Berikut adalah berat peluru yang stadar Internasional :
- Besaran peluru disesuaikan dengan jenis lapangan lomba. Biasanya lapangan indor memakai peluru dengan ukuran yang sedikit lebih besar, tetapi peluru tersebut dibuat dengan bahan yang berbeda asalkan memiliki berat yang sama dengan ukuran yang biasanya. Biasanya, peluru ini terbuat dari bahan yang berupa pasir, besi, logam solid, stainless steel, material sintetis dan polyvinyl.
- Untuk senior putra, berat Peluru = 7.257 Kg
- Untuk senior putri, berat Peluru = 4 Kg
- Peluru untuk junior putra = 5 Kg
- Peluru untuk junior putri = 3 Kg
4. Gaya Dalam Tolak Peluru
Memurut sejarah, Pada awalnya tolak peluru memiliki 3 gaya yang biasa diperlombakan, akan tetapi seiring dengan waktu, hanya ada dua gaya yang popular dikalangan atlet, yakni gaya Orthodoks (Gaya Menyamping) dengan Gaya Membelakangi (O’Briant).
a. Gaya Menyampig (Orthodoks)
Gaya ini merupakan gaya yang paling tua dan tidak diketahui
siapa penemunya. Gaya ini merupakan gaya tolak peluru yang menggunakan awalan
menyamping, yakni atlet menghadap kesamping dalam posisi siap sebelum mulai
menolak peluru.
Pada gaya ini, peluru mula-mula dipegang dengan dua tangan,
tangan kanan menyangga peluru di atas bahu, dan tangan kiri memegang atau
menjaga peluru bagian atas. Namun peluru tersebut nantinya tetap akan dilempar dengan
menggunakan satu tangan, yakni tangan kanan.
b. Gaya Membelakangi / Gaya (O’Briant)
Gaya ini pertamakalinya dirilis pada tahun 1951 dan pertamakali dipergunakan oleh Parry O’Brien dari Amerika Serikat. Berbeda dengan gaya samping, pada gaya ini atlet akan melakukan setengah putaran terlebih dahulu sebelum melontarkan peluru. Pada gaya ini, atlet akan menghadap ke belakang pada persiapan awalnya, lalu mendorong tubuhnya ke arah belakang untuk kemudian segera menghadap depan dan melontarkan peluru. Lemparan terjauh dengan menggunakan gaya ini adalah lemparan milik Ulf Timmermann (Jerman Timur) dengan jarak lempar sejauh 23.06 meter.
3. Gaya Spin (berputar)
Gaya ini pertamakali d rilis pada tahun 1972 oleh Aleksandr Baryshnikov dari Rusia yang berhasil membuat rekor baru untuk nomor putra dengan jarak lempar 22 meter di tahun itu. Pada gaya ini, atlet akan melakukan putaran 360 derajad sebelum melakukan lemparan. Gaya berputar ini diharapkan mampu memberikan momentum terbaik untuk melempar peluru sejauh-jauhnya. Gaya ini merupaka gaya yang paling sulit dalam tolak peluru karena atlet tak hanya fokus pada kekuatan tolakan, namun juga harus menguasai teknik berputar dengan baik.
Jika sedikti saja atlet melakukan kesalahan dalam putaran, maka hasilkan akan buruk dan bahkan bisa berujung pada kegagalan. Atlet terbaik dalam tolak peluru yang memecahkan rekor baru dengan gaya ini adalah Randy Brandes yang berhasil melempar dengan jarak 23.12 meter
Materi Tolak Peluru ini, www.perangkatpenjas.com didasari oleh buku Track, Field And Athletics Karya Bresnahan, Tuttle dan Cretzmeyer Edisi ke-empat terbitan C.V MOSBY Comp.
Admin www.perangkatpenjas.com mempersilahkan untuk mengkopi atau memperbanyak unduhan ini, terima kasih.
0 Response to "Tolak Peluru: Sejarah, Gaya dan Lapangan tolak peluru materi kelas X"
Post a Comment